Friday, September 25, 2015

BATU AKIK YANG TIDAK HOT LAGI ..RIWAYATMU KINI

Hampir setahun lebih fenomena booming batu akik di daerah saya bertahan. Namun semenjak lebaran 2015 sang batu akik mulai redup pamornya. Selama masa booming batu akik begitu menjadi primadona obrolan di tiap sudut warung, kantor, sekolah, tempat kerja. Tua, muda, anak-anak, laki, perempuan, bahkan mungkin yang gak jelas jenis kelaminnya ( hehehe...) membicarakan akik dan menyukai akik.

Dari sudut pandang ekonomi fenomena batu akik sungguh sangat membantu bagi sebagian kecil orang yang sedang kesulitan mencari uang. Betapa menggiurkannya bisnis batu akik. Bisnis ini tidak hanya sekedar jual batu saja. Bisnis ini terbagi menjadi beberapa kategori. Mulai dari penyedia bahan batu, pengosok, pemoles, ring (emban), hingga asesoris pendukung semisal wadah akik, pengikap ato semir akik biar cling, kaca pembesar, bisnis pameran batu akik hingga bisnis memo batu akik.

Entah siapa yang mulai memboomingkan batu akik di daerah saya, namun segi positifnya dari kejadian ini adalah bertambahnya lapangan kerja bagi sebagian orang yang sedang kesulitan mencari pekerjaan. Sebagian pedagang batu akik di daerah saya adalah yang dulunya berprofesi sebagai preman, pedagang pulsa yang bangkrut, tukang fotocopi, konter hape, pengangguran, serta sebagian kecil lagi pegawai kantoran yang merangkap jadi pedagang akik. Hampir semua jenis pekerjaan utama di sambi jualan akik.

Ketika lagi boomingnya, hampir setiap even yang mengundang banyak orang di bumbui dengan pameran batu akik. Mulai dari acara tingkat desa sampai skala nasional. Acara haul di bumbui dengan pameran batu akik, acara wisuda dan reuni kampus dibumbui pameran akik. Hampir setiap hari ada saja penyelenggara ato even batu akik. Berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Seiring berjalannya waktu booming batu akik ini akhirnya redup juga. Hal ini saya perkirakan karena banyak faktor, disamping faktor utamanya karena faktor ekonomi bisa juga adanya permainan cukong2. Yang sangat kentara adalah harga ring ikat (emban) dimana pada awal booming harga kisaran 100-200 untuk jenis titanium namun akhir-akhir sebelum redup turun drastis alias terjun bebas menjadi 20-35 rb saja per piece. Hal ini jelas merusak pasar pedagang emban modal kecil, dimana stok emban lama belum habis sudah dihantam dengan harga yang baru dengan stok melimpah tentu saja membuat pedagang modal kecil kalang kabut akhirnya gulung tikar karena dagangannya tidak laku kalah bersaing dengan pemodal besar. Ditambah lagi kebiasaan orang yang sukanya free (gratisan) dimana ada orang yang mempunyai koleksi batu banyak sementara temannya minta secara gratis, atau dengan model patungan beli bahan terus dibuat sendiri. Hal - hal seperti ini yang membuat pasar batu akik cepat sekali menjadi redup.

Pada akhirnya memang semua ada masanya...tinggal waktu yang membuktikan. Banyak pedagang akik berharap tren akik bertahan lama, namun apa daya ketika masanya sudah tiba redup maka booming batu akik akan selesai dengan sendirinya.

Sekarang tinggal kenangan baik yang manis maupun yang pahit. Ada yang sudah mendulang untung besar dari bisnis batu akik, namun tak sedikit juga yang menderita kerugian akibat tertipu maupun kurang pengalaman dalam bisnis sehingga menyisakan stok batu yang banyak, namun belum laku terjual. 





No comments:

Post a Comment