MAS JENGGOT: GENERASI INTERNET DARI MASA KE MASA #GOFORIT

GENERASI INTERNET DARI MASA KE MASA #GOFORIT

Indonesia memasuki babak baru dalam hal penerapan teknologi internet. Begitu cepatnya perkembangan teknologi internet di Indonesia, sehingga menjangkau pelosok negeri. Dahulu saya masih ingat betul bagaimana susahnya kalau kita ingin terkoneksi dengan internet. Karena sedikit sekali penyedia jasa internet. Saya lebih suka ke warnet daripada beli peralatan sendiri. Itung -itung lebih murahlah...
Seiring perkembangan jaman dari waktu ke waktu penggunaan internet semakin mudah.
Hanya lewat ponsel seharga ratusan ribu kita sudah bisa mengakses internet kapanpun dan dimanapun.
Biaya juga tergolong murah untuk saat ini. Masing-masing penyedia layanan memberikan tarif yang hampir bisa dikatakan merakyat.

Dulu untuk memakai kecepatan setara dengan GPRS mesti digunakan ponsel yang harganya lumayan mahal..jutaan rupiah harus dikuras kocek kita. Namun saat ini kecepatan 3G untuk ponsel seharga ratusan ribu dengan layar yang lebar dan jernih sudah dapat kita miliki.
Internet sudah menjadi kebutuhan primer sebagian besar masyarakat kita. Baik di desa maupun di kota besar. Hampir bisa dipastikan sebagian besar anak muda sudah mengenal internet. Meski kadang sekadar main sosmed macam fesbuk,twiter,path dll.

Kita patut bangga dengan negeri ini karena salah satu putra terbaik kita adalah penemu jaringan internet generasi terbaru yakni 4G / LTE. Ya dia adalah Profesor Khoirul Anwar yang lahir tahun 1978 di Kediri, Jawa Timur. Dialah penemu 4G (fourth-generation technology). Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, seperti telepon pintar dan laptop menggunakan modem USB dan teknologi ini telah dipatenkan di Jepang dan global olehnya. (http://www.tribunnews.com/internasional)

Teknologi transmitter and receiver yang dibuatnya pada 2004 kini digunakan secara luas di sejumlah negara dalam layanan telekomunikasi. Dunia menyebutnya 4G LTE. Teknologi itu mulaibooming di Indonesia setelah sejumlah operator seluler ramai-ramai meluncurkannya.

Anwar menciptakan teknologi 4G saat masih menempuh studi doktoral di Nara Institute of Science and Technology (NAIST), Jepang. Dia merasa gundah dengan adanya problem power pada wifi. ”Pada satu titik, ia sangat tinggi (power-nya), kemudian rendah lagi dan tinggi lagi,” ujarnya setelah meninggalkan panggung award.

Untuk mengatasi hal tersebut, Anwar menggunakan algoritma Fast Fourier Transform (FFT) berpasangan. Sebuah FFT dipasangkan dengan FFT aslinya dengan harapan bisa menstabilkan power. Ide itu dianggap gila oleh para ahli saat dia melakukan presentasi di Hokkaido pada 2005. (http://www.jpnn.com/)

Di Indonesia lebih familiar kalo kita menyebut jaringan 4G, 4G LTE mesti kita ingat Smartfren 4G, Smartfren 4G LTE Advanced, Smartfren

Sejumlah operator seluler mulai mengadopsi teknologi 4G. Salah satunya yang menjadi pioner adalah operator Smarfren dengan slogan Smartfren 4G LTE Advanced #goforit.

Salah satu tujuannya, agar tidak ada kesenjangan dalam hal konektivitas maupun adopsi teknologi di daerah-daerah yang ternyata sangat cepat. Tentu saja langkah pemerintah bersama operator ini harus diapresiasi positif. Selanjutnya, bukan berarti tugas mereka selesai. Justru ada banyak tugas baru yang harus dilakukan.Sejumlah operator mulai mengkomersialisasikan jaringan 4G LTE 1.800 di beberapa wilayah di luar Jawa.

Antara lain mendorong adopsi 4G LTE kepada masyarakat, menjamin ketersediaan perangkat smartphone 4G LTE, serta menjamin kualitas jaringan dan cakupan wilayah (ttp://www.koran-sindo.com/read/1020889/152/dampak-4g-lte-bagi-masyarakat-1436229625).

Salah satu dampak negatif dari gencarnya internet dipergunakan oleh masyarakat adalah kehidupan seperti di jajah teknologi. Waktu habis untuk memlototi ponsel atau komputer. Kita hidup seperti Zombi. Berjalan sambil nunduk memandangi ponsel terus tanpa memperdulikan lingkungan sekitar. Pagi siang malam ponsel tidak bisa lepas dari gengaman kita.